Kamis, 10 Oktober 2013

Keadaan Iklim Nusa Tenggara Barat (NTB)


Nusa Tenggara Barat yang terdiri dari Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, memiliki luas wilayah 20.153,15 km2. Terletak antara 115° 46' - 119° 5' Bujur Timur dan 8° 10' - 9 °g 5' Lintang Selatan. Selong merupakan kota yang mempunyai ketinggian paling tinggi, yaitu 148 m dari permukaan laut sementara Raba adalah kota terendah dengan 13 m dari permukaan laut.
Batas wilayah Nusa Tenggara Barat yaitu sebelah Utara dengan : Laut Jawa dan Laut Flores, sebelah Selatan dengan : Samudra Indonesia, sebelah Barat dengan : Selat Lombok / Prop. Bali, dan sebelah Timur dengan : Selat Sape / Propinsi NTT.
Propinsi Nusa Tenggara Barat mempunyai iklim kering dan siklus periode hujan yang singkat. Sebagian wilayahnya merupakan wilayah bayangan hujan. Dari catatan stasiun Badan Meteorologi di Ampean dan Mataram, suhu terendah adalah 20,8˚C terjadi pada bulan Januari dan suhu tertinggi 32,1˚C terjadi pada bulan Oktober. Sebagai daerah tropis, NTB mempunyai rata-rata kelembaban yang relatif tinggi, yaitu antara 48 - 95 %.

Curah hujan rata-rata per bulan pada musim penghujan paling tinggi hanya 421 sampai 526 mm (bulan Januari dan Desember). Pada bulan lain, jarang turun hujan. Kalaupun turun hujan, curah hujannya umumnya tidak lebih dari 290-an mm dan lebih sering di bawah 100 mm.
Keadaan iklim di kota Mataram dipengaruhi oleh dua kali perubahan arah angin, sehingga menghasilkan dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Pada bulan April-Oktober bertiup angin kering dari Tenggara yang mengakibatkan musim kemarau, sedangkan pada bulan Nopember-Maret bertiup angin yang mengandung uap air dari Barat sehingga mengakibatkan musim hujan. Kecepatan angin pada musim hujan ini cukup kencang bahkan sering menimbulkan kerusakan pada beberapa bagian kota seperti tumbangnya pohon besar di pinggir jalan, sedang kecepatan angin pada musim kemarau rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar