Kamis, 24 Oktober 2013

Klasifikasi Penggunaan Lahan


Penggunaan lahan merupakan bentuk  campur tangan  manusia terhadap lahan untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan hidupnya .Meskipun  faktor campur tangan manusia relatif kuat , tetapi di dearah (misalnya di Indonesia) terdapat kecenderungan bahwa  manusia  menyesuaikan  diri dengan kondisi lahannya. Topografi (relief) , ketersediaan air, dan sifat-sifat tanah merupakan faktor dominan yang  mendorong manusia cenderung  beradaptasi dengan  mengembangkan bentuk penggunaan lahan  yang  lebih sesuai.
Faktor-faktor tersebut diatas biasanya  berkaitan  dengan ekspresi medan  yang tampak lebih jelas pada citra . Medan atau terrain , menurut Townshend (1981) dapat diartikan sama dengan lahan , sehingga satuan medan biasanya sudah memuat  informasi mengenai penggunaan lahan ; sedangkan Huizing  et al (1990) cenderung mengartikan pada faktor fisiknya , sehingga pendefinisian medan dalam ‘kacamata’ geomorfologi dapatlah diterima.
Dengan melihat kaitan ekologis antara  bentuk penggunaan lahan dan faktor-faktor tersebut, maka interpretasi citra  untuk pemetaan penggunaan lahan dapat menggunakan analisis medan.
Klasifikasi penggunaan lahan merupakan pedoman atau acuan dalam proses interpretasi apabila data pemetaan penggunaan lahan menggunakan citra penginderaan jauh. Tujuan klasifikasi supaya data yang dibuat informasi yang sederhana dan mudah dipahami. Sedangkan para ahli berpendapat Penggunaan lahan yaitu segala macam campur tangan manusia, baik secara menetap maupun berpindah – pindah terhadap suatu kelompok sumberdaya alam dan sumberdaya buatan, yang secara keseluruhan disebut lahan, dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan baik material maupun spiritual, ataupun kedua – duanya (Malingreau, 1978).
Pengelompokan objek-objek ke dalam klas-klas berdasarkan persamaan dalam sifatnya, atau kaitan antara objek-objek tersebut disebut dengan klasifikasi. Menurut Malingreau (1978), klasifikasi adalah penetapan objek-objek kenampakan atau unit-unit menjadi kumpulan-kumpulan di dalam suatu sistem pengelompokan yang dibedakan berdasarkan sifat-sifat yang khusus berdasarkan kandungan isinya. Klasifikasi penggunaan lahan merupakan pedoman atau acuan dalam proses interpretasi apabila data pemetaan penggunaan lahan menggunakan citra penginderaan jauh. Tujuan klasifikasi supaya data yang dibuat informasi yang sederhana dan mudah dipahami.
Sistem klasifikasi yang digunakan adalah klasifikasi penggunaan lahan menurut Malingreau dan Christiani, 1981. Contoh klasifikasi adalah sebagai berikut:

Table 1.3  klasifikasi Liputan Lahan/ Penggunaan Lahan Menurut Malingreau

Jenjang I
Jenjang II
Jenjang III
Jenjang IV
Simbol
1.   Daerah Bervegetasi
A.  Daerah Pertanian
1.   Sawah Irigasi

Si
2.   Sawah Tadah Hujan

St
3.   Sawah Lebak

Sl
4.   Sawah pasang surut

Sp
5.   Ladang/Tegal

L
6.   Perkebunan
-   Cengkeh
C
-   Coklat
Co
-   Karet
K
-   Kelapa
Ke
-   Kelapa Sawit
Ks
-   Kopi
Ko
-   Panili
P
-   Tebu
T
-   Teh
Te
-   Tembakau
Tm
7.   Perkebunaan Campuran

Kc
8.   Tanaman Campuran

Te

B.     Bukan Daerah Pertanian
1.      Huatan lahan kering
-   Hutan bambu
Hb
-   Hutan campuran
Hc
-   Hutan jati
Hj
-   Hutan pinus
Hp
-   Hutan lainnya
Hl
2.      Hutan lahan basah
-   Hutan bakau
Hm
-   Hutan campuran
Hc
-   Hutan nipah
Hn
-   Hutan sagu
Hs
3.      Belukar

B
4.      Semak

S
5.      Padang Rumput

Pr
6.      Savana

Sa
7.      Padang alang-alang

Pa
8.      Rumput rawa

Rr
II. Daerah tak bervegetasi
C.  Bukan daerah pertanian
1.   Lahan terbuka

Lb
2.   Lahar dan Lava

Ll
3.   Beting Pantai

Bp
4.   Gosong sungai

Gs
5.   Gumuk pasir

Gp
III. Permukiman dan lahan bukan pertanian
D.  Daerah tanpa liputan vegetasi
1.   Permukiman

Kp
2.   Industri

In
3.   Jaringan jalan


4.   Jaringan jalan KA


5.   Jaringan listrik tegangan tinggi


6.   Pelabuhan udara


7.   Pelabuhan laut


IV. Perairan
E.   Tubuh perairan
1.   Danau

D
2.   Waduk

W
3.   Tambak ikan

Ti
4.   Tambak garam

Tg
5.   Rawa

R
6.   Sungai


7.   Anjir pelayaran


8.   Saluran irigasi


9.   Terumbu karang


10.  Gosong pantai


Sumber: Malingreau, J.P. Rosalia Christiani, 1981 dalam Suharyadi (2001)

1 komentar: